SELAMAT DATANG DI BLOG SYARIFA AINI

Selasa, 19 Februari 2013

DUHAI JIWAKU

O soul ...

Be smart, willing to learn from anything, anyone, from anywhere, that life is not just work, eat and sleep alone but more than that ...

There are lessons from each event,
ordain always a lull in the breath
God's messages to the paste in any event you can read ...
Leave a God that lives in a physical body was not in vain ..

Make your footprint, trace and share with others.
To be what you live for can you call it a "living".

Kata Renungan Buat Kita Semua

MENJADI BAIK DAHULU BARU MENCARI YANG BAIK"

Sebagian kaum lelaki berkata :
"Betapa sulitnya menemukan Wanita Sholehah di zaman sekarang."

Sebagian kaum wanita juga berkata :

"Betapa susahnya mencari Lelaki Sholeh di masa sekarang."

Hemm...

Mungkin pernyataan diatas ada benarnya juga walaupun tidak sepenuhnya benar. Kenapa? Karena alangkah baiknya kalau pernyataan tersebut kita tujukan untuk diri sendiri terlebih dahulu sebelum diucapkan kepada orang lain.

"Sudah menjadi Lelaki baikkah diriku? Sudah menjadi Lelaki sholehkah diriku?"
"Sudah menjadi Wanita baikkah diriku? Sudah menjadi Wanita Sholehahkah diriku?"

Begitulah seharusnya kita bertanya.

Kadang kita terlalu sibuk untuk menilai orang lain sehingga kita lupa untuk menilai diri sendiri.
Kadang kita terlalu sibuk MENCARI sosok yang baik.
Kadang kita terlalu sibuk MENCARI sosok yang menurut kita Sholeh atau Sholehah. Sehingga kadang kita sendiri lupa untuk berusaha MENJADI sosok yang Sholeh atau Sholehah.

Muncul satu pertanyaan..
Sudah pantaskah kita berharap untuk bisa mendapatkan sosok yang Sholeh atau Sholehah? Jawabannya berpulang pada diri kita masing-masing.
Jangan terlalu bermimpi mendapatkan Wanita Sholehah kalau masih belum mampu menjadi Lelaki Sholeh.
Jangan bermimpi mendapatkan Lelaki Sholeh kalau belum mampu menjadi Wanita Sholehah.

Sebuah cara yang bijak untuk segera kita wujudkan yaitu :
Tak perlu bersusah payah untuk MENCARI yang Sholeh atau Sholehah. Tapi MENJADILAH Sholeh atau Sholehah terlebih dahulu.

Karena apa?

Karena Allah SWT telah menyiapkan pasangan yang sesuai dengan jati diri kita. Yang sesuai dengan kepribadian kita. Yang sesuai dengan kadar keimanan dan ketakwaan kita. Yang sesuai dengan potret kita sendiri.

Ingat, lelaki baik untuk wanita yang baik. begitu juga sebaliknya. Itulah ketetapan Allah SWT yang sudah pasti kebenarannya!

Masih mau menunggu apa lagi?

Yuk mari kita memulai dari diri sendiri dahulu untuk menjadi baik.
Tak perlu menunggu orang lain menjadi baik. Dan tak perlu terlalu sibuk untuk menilai orang lain yang pada akhirnya kita lupa untuk menilai diri sendiri.

Siapakah yang setuju...???
Siapakah yang siap menjadi pribadi yang baik...???

Silahkan....


Buat calon suami ku

UNTUK CALON SUAMIKU"

Dengan niat ikhlas untuk beribadah.
Hanya semata-mata mencari Ridha-Nya.
Ijinkan aku mengungkapkan isi hatiku.

:: KELAK JIKA AKU SUDAH JADI ISTERIMU

Jika aku mulai melalaikan kewajiban kepada Allah.
- Maka ingatkanlah aku.

Jika aku mulai melalaikan kewajibanku dalam rumah tangga.
- Maka tegurlah aku.

Jika aku mulai berani membantah perintahmu.
- Maka lunakkanlah aku.

Jika aku mulai banyak menuntut harta dunia kepadamu.
- Maka ingatkanlah aku.

Jika aku mulai banyak berbuat salah.
- Maka perbaikilah aku.

Jika aku mulai banyak kufur atas pemberianmu.
- Maka ajarkanlah aku untuk bersyukur.

Jika aku mulai banyak keluar rumah tanpa ijinmu.
- Maka jadikanlah rumah sebagai surga kita.

Jika aku telah mulai tidak setia.
- Maka luruskanlah akalku.

Jika aku telah banyak berbuat khilaf.
- Maka tuntunlah aku ke jalan yang benar.

Aku tak mau hubungan halal kita akan menjerumuskanku
kedalam jurang Neraka-Nya.

Aku hanya ingin patuh dan taat kepada engkau sebagai suamiku.
Aku hanya ingin mengabdi dengan sepenuh ketulusan hati hanya kepadamu.
Bukan untuk mengabdi kepada yang lain.
Karena sepenuhnya telah menjadi hakmu.

Aku ingin engkau selalu menasehatiku.
Aku ingin engkau selalu membimbingku.
Aku ingin engkau selalu menuntunku.
Aku ingin engkau selalu membawaku menuju Ridha-Nya.
Untuk menggapai Jannah-Nya